Sebuah video yang kemudian menjadi viral di media sosial menunjukkan Donald Trump berkata,
“Saya penggemar berat umat Hindu dan India; jika terpilih sebagai Presiden, komunitas India akan memiliki teman sejati di Gedung Putih.”
Video dengan teks kandidat Presiden dari Partai Republik tersebut dibagikan secara luas dan disaksikan dalam konteks pemilihan presiden AS 2024 mendatang pada bulan November 2024.
Mari kita selidiki lebih lanjut dan lihat keaslian video tersebut dan apakah video itu baru saja dibuat.
Video Lama Donald Trump Memuji Umat Hindu Muncul Kembali
Namun, video yang dipromosikan untuk menunjukkan Donald Trump sebagai penggemar berat Hindu dan India menjelang Pemilihan Presiden AS 2024 sebenarnya berasal dari acara amal India-Amerika di Edison, NJ yang diadakan pada 16 Oktober 2016.
Dalam acara tersebut, Trump menyatakan bahwa ia adalah penggemar berat umat Hindu dan juga menyatakan bahwa India adalah sekutu utama dan memuji Perdana Menteri India Narendra Modi.
Acara tersebut diselenggarakan untuk menopang citra Trump di kalangan pemilih India-Amerika sebelum pemilihan umum 2016, saat itu mencalonkan diri sebagai presiden melawan Hillary Clinton.
Oleh karena itu klaim terbaru yang dibuat oleh tim kampanye Trump menyesatkan.
Sebuah investigasi dilakukan oleh media Factly.in dan melakukan pencarian gambar terbalik terhadap bingkai utama yang diambil dari video viral yang mengarah ke video yang diunggah oleh Asian News International pada tanggal 16 Oktober 2016 di halaman Facebook mereka.
Video tersebut diberi judul #WATCH US Elections 2016 dan dalam video tersebut, Trump terlihat menyatakan,
“Saya penggemar berat umat Hindu & India; jika terpilih sebagai Presiden (AS), komunitas India akan memiliki teman sejati di Gedung Putih”.
Video lengkapnya juga dipublikasikan di saluran YouTube 'Republican Hindu Coalition'.
Pencarian kata kunci yang relevan juga mengungkap lebih banyak detail tentang acara tersebut. Acara tersebut diselenggarakan oleh Republican Hindu Coalition, dan bertujuan untuk memperkuat daya tarik Trump di kalangan pemilih India-Amerika beberapa minggu sebelum pemilihan presiden AS 2016.
Donald Trump juga menyatakan bahwa pandangan anti-birokrasi dan nasionalisnya sangat mirip dengan kebijakan yang dianut oleh Narendra Modi. Ia juga menyatakan bahwa India akan menjadi sekutu utama di bawah pemerintahannya dan bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam pembagian informasi intelijen dan keamanan.
Donald Trump mengatakan pada acara tersebut,
“Saya berharap dapat melakukan pemangkasan birokrasi yang serius di Amerika Serikat. Kami akan bahu-membahu dengan India dalam berbagi intelijen dan menjaga keamanan rakyat kita bersama.” Trump juga menyalahkan Hillary Clinton atas meningkatnya terorisme.
Baca juga: Ben Affleck Ketahuan Bertemu Kick Kennedy Usai Cerai dengan Jennifer Lopez