Komunitas minoritas di Bangladesh telah menerima kekejaman yang dilakukan oleh elemen ekstremis setelah tergulingnya Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajid, dan New Delhi telah menyuarakan keprihatinannya, meminta Pemerintah sementara Bangladesh untuk melindungi kehidupan dan harta benda komunitas Hindu.
Pola terbaru yang mengkhawatirkan ini adalah penangkapan Biksu ISKCON Chinmoy Krishna Das Brahmachari karena memimpin protes terhadap meningkatnya kekerasan terhadap komunitas Hindu.
Siapakah Chinmoy Krishna Das Brahmachari?
Dia juga didakwa dengan tuduhan penghasutan, dan ada seruan untuk melarang ISKCON di Bangladesh. Insiden terbaru ini meningkatkan ketegangan antara Pemerintah Bangladesh dan India.
Chinmoy Krishna Das Brahmachari, juga dikenal sebagai Krishna Das Prabhu, adalah seorang biksu ISKCON dan pemimpin Hindu yang terkait dengan organisasi Gaudiya Vaishnav.
Chinmoy Krishna Das awalnya berasal dari Satkania Upazila di Chittagong dan menjabat sebagai sekretaris divisi ISKCON di Chittagong.
Chinmoy Krishna Das Brahmachari adalah seorang orator yang brilian, dan hal ini menyebabkan dia disebut sebagai 'Shishu Bokta,' atau 'orator anak-anak.'
Namun, dia adalah sosok yang kontroversial dan diusir pada Oktober tahun ini karena melanggar aturan sekte tersebut.
Dia adalah seorang kritikus yang terang-terangan terhadap pemerintah saat ini dan berada di garis depan dalam protes terhadap penganiayaan terhadap komunitas Hindu.
Penangkapannya memicu protes massal di Bangladesh, dan terjadi insiden kekerasan terhadap pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Peraih Nobel Mohammed Yunus.
Pemerintah Bangladesh telah menyatakan bahwa mereka menangani masalah ini dengan sangat serius.
Chinmoy Krishna Das Brahmachari didakwa melakukan penghasutan dan tidak menghormati Bendera Nasional Bangladesh. Dia dituduh memasang bendera kunyit di atas bendera nasional Bangladesh.
Chinmoy Krishna Das Brahmachari juga didakwa melakukan “penodaan” dan “penghinaan terhadap kedaulatan negara.”
Sementara itu, pengadilan telah menolak jaminan untuk Das, dan hal ini menyebabkan gejolak komunal di Chittagong, yang mengakibatkan kematian satu orang. Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pengacara yang mewakili Das telah dibunuh.
Namun, Pengadilan Tinggi menolak untuk melarang ISKCON setelah pengacara Mahkamah Agung mengajukan surat perintah mengenai hal ini.
Pengacara menuduh ISKCON adalah organisasi fundamentalis yang menyebabkan ketidakstabilan di negara tersebut. Permohonan pelarangan ISKCON juga didukung oleh organisasi mahasiswa yang memimpin gerakan penggulingan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajid.
Baca Juga: Emily Trim, Saksi Pertemuan Alien Sekolah Ariel, Meninggal Dunia