Serangan Israel di Rafah telah mendominasi berita utama media, memprovokasi masyarakat di seluruh dunia. Setidaknya 16 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.
Responden pertama mengatakan bahwa peningkatan pertempuran di selatan Kota Gaza dilaporkan oleh warga pada tanggal 28 Mei.
Pada awal Mei, serangan Israel menyebabkan lebih dari 1 juta orang mengungsi dari Rafah. Banyak orang mengungsi akibat perang antara Hamas dan Israel. Amerika Serikat dan sekutu dekat Israel lainnya telah berulang kali mengeluarkan peringatan agar tidak menyediakan senjata ofensif untuk melakukan tindakan semacam itu.
Mahkamah Internasional pada tanggal 24 Mei mengumumkan bahwa mereka tidak mempunyai kekuatan untuk memaksa Israel membatasi tindakan ofensifnya. Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri, meyakinkan melalui pers bahwa pasukan Israel harus membubarkan Hamas dan mengembalikan sandera yang mereka sandera pada 7 Oktober.
Serangan kekerasan terbaru terjadi tepat di tempat di mana “Israel menargetkan apa yang dikatakannya sebagai kompleks Hamas pada tanggal 26 Mei malam.”
Korban Meninggal Meningkat, Rumah Sakit Dikunci
Berdasarkan BBC, Akibat serangan tersebut, kamp tempat warga Palestina berada terbakar, yang mengakibatkan sedikitnya 45 korban jiwa. Netanyahu mengumumkan bahwa pada tanggal 26 Mei, apa yang terjadi adalah “kecelakaan tragis.” Dia menambahkan bahwa militer sedang melakukan penyelidikan.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina dan Pertahanan Sipil Palestina, total 16 orang dilaporkan tewas di lingkungan barat laut Rafah, di Tel al-Sultan.
Israel mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan operasi terbatas tertentu di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir di Rafah timur. Namun, pengeboman besar-besaran juga dilaporkan dilakukan oleh warga Rafah bagian barat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, akibat pemboman hebat di dekatnya, dua fasilitas medis tidak dapat digunakan. Setelah kejadian ini, Rumah Sakit Lapangan Indonesia dan pusat kesehatan Tel al-Sultan diisolasi. Selain itu, pengungsi, pasien, dan petugas medis terjebak di dalam.
Saat ini, mayoritas rumah sakit di Gaza sudah tidak berfungsi lagi.