Robert Yott, 60, warga Bath, ditangkap pada 1 November 2024 karena menyerang seorang pria yang mengenakan topi Trump 2024 di Tops Friendly Markets di West Morris Street. Menurut rilis Departemen Kepolisian Desa Bath, Yott menjadi kasar dan agresif menghadapi orang asing sesaat sebelum jam 10 pagi pada hari Jumat karena dia mengenakan topi berlabel Trump 2024.
Menurut Departemen Kepolisian Desa Bath, sebuah panggilan diterima tentang pertengkaran antara dua orang di Tops Friendly Market di West Morris Street, Indianapolis, dan seorang petugas dikirim untuk menyelidikinya. Sesampainya di toko, polisi menemukan seorang pria bernama Robert Yott, yang diduga mengonfrontasi orang asing karena mengenakan topi pro-Republik 2024.
Petugas polisi menangkap pria yang diidentifikasi sebagai Robert Yott, pria berusia 60 tahun, dan mendakwanya dengan kejahatan kriminal tingkat empat dan penyerangan tingkat dua. Investigasi mengungkapkan bahwa Yott menjadi agresif dan meninju kepala dan mulut orang asing itu beberapa kali. Gigi korban patah dan mulutnya berlumuran darah. Polisi juga menyatakan kedua individu tersebut tidak saling kenal.
Yott ditangkap dan ditahan dan saat ini menunggu dakwaan di Penjara Steuben County, menurut rumah media Fox News.
Ketegangan Berlanjut di Tengah Pemilu 2024
Pemilihan Presiden AS tahun 2024 merupakan salah satu pemilu yang paling memecah belah, dengan banyak kasus kekerasan yang terjadi di seluruh Amerika Serikat.
Minggu lalu, pemain bertahan populer San Francisco 49ers Nick Bosa memamerkan topi MAGA dalam wawancara langsung pasca-pertandingan, dan dia terlihat menyela wawancara quarterback 49ers Brock Purdy setelah kemenangan tim atas Dallas Cowboys.
Bosa menunjukkan topinya dan berkata, “Saya tidak akan berbicara terlalu banyak tentang hal itu, tapi menurut saya ini adalah saat yang penting,” ujarnya pasca pertandingan.
Robert Rivas, yang menjabat sebagai ketua Majelis Negara Bagian California ke-71, menyerukan agar Bosa diperdagangkan.
Dalam insiden lain, seorang wanita ditolak masuk ke Arizona Cardinals pada bulan September untuk pertandingan karena dia mengenakan topi MAGA. Namun, tim Arizona Cardinals kemudian meminta maaf kepada wanita tersebut.
Hanya tersisa dua hari lagi untuk pemungutan suara pada pemilihan Presiden AS tahun 2024, dan ketegangan sudah meningkat ketika masyarakat secara eksplisit menyatakan siapa yang ingin mereka calonkan sebagai Presiden AS berikutnya.
Baca Juga: Apakah Fotografer Monica Keasler Bertanggung Jawab atas Kematian Kacang Tupai?