Pemungutan suara untuk Parlemen Iran ke-12 dan Majelis Ahli keenam berakhir setelah 16 jam, dengan lebih dari 15.000 kandidat bersaing untuk 290 kursi parlemen dan 144 kandidat bersaing untuk posisi Majelis Ahli. Sebanyak 61,17 juta orang berhak memilih dalam pemilu, yang mengalami banyak perpanjangan masa pemungutan suara.
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi memberikan suara mereka di awal proses, menekankan pentingnya pemilu dalam membentuk masa depan Iran. Kedua pemimpin menyoroti pengawasan global terhadap pemilu, dan mendesak rakyat Iran untuk berpartisipasi dan membuat suara mereka didengar.
Kepala Polisi Iran Ahmad Reza Radan membenarkan bahwa tidak ada masalah keamanan yang terjadi di tempat pemungutan suara di seluruh negeri, sehingga menjamin keamanan penuh selama proses pemungutan suara. Juru bicara Dewan Konstitusi Iran Hadi Tahan Nazif menyatakan bahwa jumlah pemilih akan diumumkan setelah proses pemungutan suara ditutup, dengan 230.000 pengawas mengawasi TPS.
Jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemilu Parlemen Iran sebelumnya pada tahun 2020 dilaporkan sebesar 42 persen, yang menunjukkan pentingnya partisipasi warga dalam membentuk lanskap politik Iran. Jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemilu terbaru ini akan diumumkan setelah proses pemungutan suara selesai, sehingga memberikan wawasan mengenai keterlibatan para pemilih di Iran dalam proses demokrasi.