Seorang wanita bernama Florence Harrelson, yang berasal dari Maine, meninggal dunia pada bulan Februari, dan putrinya menulis obituari untuknya. Masalahnya di sini adalah putrinya menulisnya sangat terlambat. Obituari tersebut menjadi viral di media sosial karena isinya sarkastis, agak kejam, dan juga agak kasar.
Obituari Sarkastik Novak untuk Sang Ibu
Di dalamnya, Novak mengatakan bahwa Florence, ibunya, meneror orang-orang semasa hidupnya dan tidak ingin ada yang tahu bahwa ia telah meninggal. Novak juga menyebutkan bahwa obituari tersebut lebih merupakan peringatan publik daripada penghormatan, yang diberikan secara tradisional.
Novak menambahkan dalam berita kematiannya, “Florence tidak ingin berita kematiannya atau siapa pun termasuk keluarga tahu bahwa dia telah meninggal. Itu karena bahkan setelah meninggal, dia ingin orang-orang yang dia teror tetap hidup dalam ketakutan sambil mengawasi mereka. Jadi, ini bukan berita kematiannya, tetapi lebih merupakan pengumuman layanan masyarakat.”
Novak juga menyebutkan bahwa ibunya meninggal sendirian karena ia telah membakar jembatan di sekitarnya dan berbicara dengan siapa pun. Florence adalah mantan Marinir AS dan sipir penjara di Maine. Florence menderita kanker, tetapi ia meninggal karena gagal jantung.
Novak dan ibunya tidak berbicara satu sama lain selama 10 tahun karena perseteruan yang terjadi di antara mereka.
Berita kematian itu menjadi viral di internet dan mendapat reaksi beragam dari banyak orang karena betapa anehnya keseluruhan cerita itu.
Seorang pengguna berkomentar, “Apakah saya satu-satunya yang merasa bahwa “berita kematian” ini tidak pantas?”
Pengguna lain berkomentar, “Kami sangat sedih melaporkan meninggalnya anggota komunitas kami tercinta, Flo Harrelson.”
Sebagian orang menganggap berita kematian itu brutal, sementara sebagian lagi menghargai betapa sarkastisnya berita itu, dengan mengatakan bahwa ini menunjukkan bagaimana Novak berusaha mengatasi kematian ibunya, yang bukanlah peristiwa yang mudah untuk dihadapi dan dilupakan.
Baca juga: Model OnlyFans Rain Monroe, Penggemar Donald Trump Menyesali Tatonya, Meminta Donasi untuk Menghapusnya