Iran mendesak PBB untuk mencegah kemungkinan serangan Israel di Gaza
Teheran, 20 Feb (IANS) – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian telah meminta PBB untuk mencegah kemungkinan serangan besar-besaran Israel terhadap kota Rafah di Gaza selatan. Dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Amir-Abdollahian menekankan bahwa serangan besar-besaran terhadap kota tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi 1,5 juta warga sipil Palestina yang berada di ambang kelangsungan hidup.
Amir-Abdollahian menyatakan, “Seperti yang Anda katakan baru-baru ini, serangan besar-besaran terhadap kota ini akan menghancurkan 1,5 juta warga sipil Palestina yang berada di ambang kelangsungan hidup.” Dia menekankan bahwa komunitas internasional tidak bisa membiarkan “pembantaian” seperti itu terjadi dan menekankan bahwa serangan militer apa pun di Rafah akan dianggap sebagai fase lain dalam genosida Israel terhadap bangsa Palestina.
Menteri Luar Negeri Iran menekankan pentingnya PBB memenuhi tanggung jawabnya dan mencegah “kekejaman massal” lebih lanjut terhadap warga Palestina, yang mengungsi di Rafah. Permohonan ini muncul setelah Israel mengisyaratkan niatnya untuk melakukan operasi darat di Rafah untuk “menghilangkan” Hamas dan menyelamatkan tawanan Israel. Serangan baru-baru ini di Rafah oleh tentara dan pasukan khusus Israel menghasilkan penyelamatan dua tawanan yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober lalu.
Dewan Keamanan PBB berencana melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang diminta Aljazair, yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas. Israel telah berperang dengan Hamas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, setelah kelompok tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Israel sejauh ini telah membunuh lebih dari 29.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza.
Seruan dari Iran untuk mencegah kemungkinan serangan Israel di Gaza menambah ketegangan di wilayah tersebut. Ketika Dewan Keamanan PBB berencana untuk memenuhi tuntutan gencatan senjata, komunitas internasional akan memantau dengan cermat perkembangan konflik antara Israel dan Hamas.
–IAN
int/khz