Departemen Kehakiman telah memulai gugatan antimonopoli terhadap perusahaan induk Ticketmaster, Live Nation Entertainment.
Gugatan tersebut juga bertujuan untuk membubarkan perusahaan yang dituduh mendominasi pasar secara melawan hukum.
Live Nation bergabung dengan Ticketmaster pada tahun 2010.
Ticketmaster mengontrol 80% atau lebih tiket utama untuk konser di tempat-tempat besar.
DOJ Mengajukan Gugatan Antitrust Terhadap Live Nation
Gugatan antimonopoli diluncurkan oleh DOJ pada hari Kamis oleh 30 negara bagian AS dan District of Columbia.
Sudah setahun sejak Ticketmaster mogok, menyebabkan penggemar Taylor Swift tidak dapat membeli tiket tur konsernya.
Hal ini menyebabkan DOJ mengajukan gugatan antimonopoli terhadap perusahaan induk Ticketmaster, Live Nation Entertainment.
Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis,
“Kami tidak berada di sini hari ini karena perilaku Live Nation-Ticketmaster tidak nyaman atau membuat frustrasi. Kami berada di sini karena, seperti yang kami duga, tindakan tersebut anti-persaingan dan ilegal. Sudah waktunya untuk memecahnya.”
Departemen Kehakiman, dalam gugatannya, menuduh Live Nation dan Ticketmaster mengeksploitasi pengaruh dan kekuasaan mereka serta mendominasi setiap aspek ekosistem musik live.
Lebih lanjut perusahaan tersebut menuduh bahwa perusahaan tersebut menghambat inovasi dan melakukan kontrol atas bagaimana penggemar dapat membeli tiket dan di mana artis dapat tampil.
Gugatan tersebut diajukan setelah Ticketmaster mengikuti acara pra-penjualan pada akhir tahun 2022, yang merupakan bagian dari Eras Tour Taylor Swift, dan penggemar dibuat bersaing dengan bot untuk mendapatkan sejumlah tiket terbatas.
Swift berkata setelah rilis,
“Hebatnya, 2,4 juta orang mendapat tiket, tapi saya kesal karena banyak dari mereka merasa harus melalui beberapa serangan beruang untuk mendapatkannya.”
Di pihak lain, Live Nation mengatakan bahwa menyebut Ticketmaster sebagai monopoli bisa jadi merupakan dorongan PR dari DOJ namun pada akhirnya mereka akan kalah dalam kasus ini.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan,
“Gugatan DOJ tidak akan menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian penggemar terkait dengan harga tiket, biaya layanan, dan akses ke acara yang banyak diminati.” “Pertumbuhan kami berasal dari membantu artis melakukan tur global, menciptakan kenangan abadi bagi jutaan penggemar, dan mendukung perekonomian lokal di seluruh negeri dengan mempertahankan lapangan kerja yang berkualitas.”
Gugatan terbaru yang diajukan oleh DOJ adalah satu lagi contoh pendekatan yang sungguh-sungguh dari penegak antimonopoli Pemerintahan Biden. Pemerintah berupaya menciptakan lebih banyak persaingan di berbagai industri, mulai dari 'teknologi besar' hingga layanan kesehatan dan bahan makanan.
Baca juga:
Media Matters Mengumumkan PHK di Tengah Perselisihan Hukum